Badan kepabeanan Negara Italia tolak lima orang turis kaya Amerika yang masuk setelah mereka berhasil mendarat dengan jet pribadi untuk berlibur di pulau Sardinia.
Setelah lonjakan besar kasus coronavirus di Kota Texas (Amerika Serikat) dan negara-negara lain yang telah dibuka kembali, menurut New York Post Italia dan negara-negara Uni Eropa lain minggu lalu memperpanjang pembatasan perjalanan yang melarang masuknya wisatawan AS hingga dua minggu kedepan.
Pesawat Jet pribadi Amerika tersebut mendarat pada hari Rabu (1 Juli 2020) di Bandara Elmas di Cagliari setelah lepas landas dari Colorado.
Pejabat Bea Cukai memberi tahu kepada orang Amerika tersebut bahwa mereka akan "dipulangkan segera" karena penumpang jet lainnya diberi tahu bahwa mereka bisa tinggal tetapi harus mematuhi & melalui proses karantina selama dua minggu dan itu wajib.
Penumpang lain juga ada yang dari Italia, Selandia Baru, dan Inggris.

"Peraturan harus dihormati, akan tetapi juga harus ada akal sehat," kata pejabat pariwisata regional Sardinia, Gianni Cessa, setelah pergi ke bandara dengan komentar yang disiarkan online pada Kamis oleh surat kabar L'Unione Sarda.
Semenjak kasus coronavirus melonjak di sebagian besar Amerika Serikat, Sardinia berusaha untuk menekan kasus yang muncul agar tetap berada di angka yang rendah.
Gubernur Sardinia, Christian Salinas, telah mencoba untuk menguji pengunjung pada saat kedatangan, mencoba untuk menyeimbangkan kebutuhan pulau untuk pendapatan pariwisata selama puncak musim panas dengan upaya untuk menjaga wisatawan dan penduduk tetap aman. Usulan itu jatuh di pinggir jalan, tetapi Salinas mengecam perlakuan yang diterima orang Amerika tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh media Italia, Salinas mengatakan interpretasi dari pembatasan perjalanan "Hal itu menimbulkan kerusakan besar pada kredibilitas pariwisata internasional di pulau kami dan rasa keramahan kami."